| Busway-1 | Busway merusak keindahan kota Jakarta ?
Ini pikiran yang terlintas di pikiran saya sejak lama sejak program busway mulai berjalan. Dan semakin hari semakin saya merasa bahwa pemerintah kita ini hanya bersifat responsif dan bertindak grasak-grusuk tanpa memikirkan secara matang serta berkelanjutan terhadap apapun program dan kebijakannya. Artinya hanya bertindak sebagai respon sesaat tapi akibatnya....ya buat pejabat penggantinya kelak yang akan sakit kepala mencari penyelesaiannya. Pola yang sama akan terulang lagi.
Koridor jalan di sebuah kota seyogyanya merupakan sebuah ruang sosial kota yang penting sekali keberadaannya bagi penghuninya. Sehingga saat kita berada di jalan, seharusnya kita juga bisa menikmati keindahan dan kenyamanan dari kota itu sendiri. Kita dapat lebih mengapresiasi kota kita yang mana akan berimbas kepada hal-hal tanpa kita sadari secara sosio-kultural dan perilaku penghuninya. Kita sebagai warga kota Jakarta banyak menghabiskan waktu kita di jalan, hal ini terjadi sebagai akibat buruknya sarana transportasi.Yang terjadi sekarang di Jakarta adalah kita tidak mendapatkan itu semua. Contohnya apabila kita melakukan perjalanan menyusuri jalan-jalan di Jakarta, kita akan disuguhi dengan berbagai macam billboard promosi, spanduk yang sudah tidak berbentuk & kumuh, tempelan flyer, street furniture yang tidak rapi dan rusak, dll.
Saat ini jalur-jalur busway sedang dibangun & dikebut, demikian juga halnya dengan halte busway. Akan tetapi kalau kita mencermati halte-halte tersebut seakan direncanakan secara sembarangan dan tidak memperhatikan segi estetika kota. Pada beberapa titik dibangun jembatan penyebrangan untuk mencapai halte busway, dan kalau kita mencermati lagi, alangkah indahnya dan leganya pandangan kita menikmati spot-spot tertentu di kota tanpa terhalangi oleh malang melintangnya konstruksi baja dari jembatan & halte busway.
Pada jalur busway yang melintasi kawasan Jembatan Tiga, saat ini sedang dibangun halte yang berada diantara dua jembatan flyover. Halte ini menyambung dengan ramp di bawahnya sebagai jalur akses ke halte tersebut. Pada beberapa titik jalur, terlihat konstruksi jembatan & halte saling melintang di bawah kolong tol dan flyover sehingga menambah kesan semrawut dari kawasan itu. Ada juga semisal di kawasan lain, pandangan kita sewaktu melintas di jalan protokol yang dulunya bebas melihat kedepan dan samping tanpa batas sehingga kita bisa merasakan kesan yang luas dari koridor jalan tersebut dan menikmati arsitektur gedung / bangunan di kiri-kanan jalan, saat ini tiba-tiba tidak dapat kita nikmati lagi. Hal ini dikarenakan luasnya pandangan kita dibatasi oleh hadirnya balok-balok baja yang nantinya akan bertambah semrawut menghalangi pandangan kita menjadi sebuah jembatan & halte busway. Istilahnya kawasan di kota Jakarta ini yang sudah padat, sumpek dan semrawut masih akan semakin bertambah kesemrawutannya dengan hadirnya jembatan & halte busway ini.
Pembangunan & perletakan dari jembatan serta halte busway ini sangatlah tidak memperhatikan dari segi keindahan kota. Yang dikhawatirkan malah akan menciptakan keadaan-keadaan yang rawan bagi keamanan penggunanya. Misalkan karena letaknya yang berada di bawah kolong jembatan yang gelap, apa bila tidak didukung oleh penerangan yang cukup akan membawa kesan seram dan kumuh.
Kita lihat lagi dengan kondisi separator beton dari jalur busway. Saat ini banyak sekali separator yang terlepas dari tempatnya berserakan dan tidak diperbaiki, sehingga menimbulkan kesan kota kita berantakan, tidak terawat, kumuh, dll.
Mungkin kita merasa bahwa hal ini remeh adanya tetapi kita harus juga memikirkan bahwa sebuah kota itu ibaratnya seorang gadis yang butuh bersolek juga. Dia butuh mempercantik dirinya sehingga bisa menarik lebih banyak lagi perhatian padanya. Sungguh lega rasanya membayangkan bahwa kota kita suatu saat akan bisa rapi, bersih, nyaman dan indah dengan berbagai street furniture yang rapi, teratur, hijau, dll.
Kota-kota lain di dunia sekarang semakin gencar mempromosikan keindahan dan keunggulan kotanya yang pada ujungnya akan mendatangkan turis & devisa untuk membangun kota itu sendiri. Sedangkan kita malah sangat jauh tertinggal, tanpa pernah sadar. | | Busway-2 | | Busway-3 | | Busway-4 | | Busway-5 | | |
0 comments
Post a Comment